Intangible Benefit dari Teknologi Informasi

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:Arial;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>

Perkembangan terbaru dari studi empiris tentang dampak TI, saat ini tidak hanya mencoba untuk mengkaitkan investasi TI dengan tangible benefit, namun juga intangible benefit. Hal ini terutama terus mengemuka sejalan dengan makin maraknya implementasi Knowledge Management (KM) di sejumlah organisasi bisnis. KM merupakan upaya organisasi dalam mengelola aktiva intelektual yang dimilikinya melalui praktek-praktek pendokumentasian dan

sharing pengetahuan diantara anggota organisasi. Untuk melakukan pendokumentasian dan sharing pengetahuan ini diperlukan TI untuk mewujudkannya, yaitu dalam bentuk pengembangan intranet, extranet dan perangkat pendukung lainnya berupa hardware, software dan telekomunikasi yang dikenal sebagai KM technology. Meski praktek KM diyakini dapat meningkatkan intangible asset bagi organisasi, namun Maholtra (2005) mencoba menyoroti penggunaan istilah knowledge management technology dari sisi lain, yaitu hanyalah sebagai perkembangan terbaru atau re-labelling yang dilakukan oleh para vendor TI setelah selama dua dekade terakhir istilah teknologi informasi telah banyak digunakan.

Pasar KM technology sendiri merupakan pasar yang menarik bagi para vendor TI. pasar global KM diestimasikan sebesar US$8.8 billion selama tahun 2005. Sedangkan aplikasi bisnis yang digunakan untuk menunjang KM, seperti CRM diproyeksikan untuk bertumbuh sebesar $148 billion pada tahun 2006 (Maholtra, 2005) KM sendiri telah dimanfaatkan oleh vendor TI untuk memasarkan produk-produknya. Sehngga terlepas dari sisi positif implementasi KM bagi organisasi namun harus disadari bahwa vendor TI pun membutuhkan jargon baru untuk memasarkan produk berupa perangkat yang dimilikinya melalui popularitas KM. Hal ini tentu juga melahirkan pertanyaan lanjutan, yaitu apakah KM technology bermanfaat bagi organisasi?

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:Arial;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} –>

Bila di 2 dekade lalu, saat istilah productivity paradoks mulai mengemuka, terdapat sebuah quote yang sangat populer yaitu:

“You can see the computer everywhere but in the productivity statistics” (Robert Solow) maka kini Maholtra melanjutkannya dengan “One can see the impact of knowledge management everywhere but in the KM technology-performance statistics ’’

Bila dilihat dari sisi definisi, Knowledge management sendiri memiliki sejumlah definisi yang mengadung penekanan yang berbeda. Definisi tersebut antara lain:

‘‘Knowledge management systems (KMS) refer to a class of information systems applied to managing organizational knowledge. That is, they are IT-based systems developed to support and enhance the organizational processes of knowledge creation, storage/retrieval, transfer, and application’’ (Alavi dan Leidner, 2001)

Definisi yang berikutnya adalah:

‘‘Knowledge Management refers to the critical issues of organizational adaptation, survival and competence against discontinuous environmental change. Essentially it embodies organizational processes that seek synergistic combination of data and information processing capacity of information technologies, and the creative and innovative capacity of human beings’’ (Malhotra, 2005).

Bila dicermati, pada kedua definisi tersebut terdapat perbedaan yang esensial. Bila definisi yang pertama lebih banyak menekankan pada ketersediaan

sistem berbasis TI untuk mengelola knowledge, definisi yang kedua lebih menekankan pada proses lanjutan yaitu daya kreatif dan inovasi manusia dalam menggunakan data dan informasi.

Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa tersedianya intranets, extranets, hingga groupware

tidak serta merta dapat menghantarkan pada kinerja perusahaan yang lebih baik. Teknologi ini, perlu diadopsi dan disesuaikan dengan manusia sebagai user, diintegrasikan sesuai dengan konteks pekerjaan dan secara efektif digunakan oleh organisasi.

Sehingga sama halnya dengan pertanyaan pertama, yaitu apakah apakah teknologi informasi sungguh dapat memberikan manfaat bagi kinerja organisasi? Pertanyaan kedua, yaitu apakah KM technology bermanfaat bagi organisasi? Membutuhkan kajian lebih lanjut untuk menjawabnya. Namun satu hal yang telah pasti bahwa investasi perusahaan pada perangkat TI atau yang kini juga diberi nama

perangkat KM technology tidak akan serta merta memberikan manfaat yang terukur bagi organisasi yang memilikinya. Dibutuhkan sejumlah penataan selanjutnya untuk membuat teknologi tersebut menjadi berdampak positif bagi organisasi bisnis.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *